180 Desa di Lahat Belum Memiliki Bumdes.
Lahat - Sekitar 50 persen dari 360 desa di Kabupaten Lahat atau 180 desa masih belum memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Padahal, keberadaannya dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat setempat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMDes) Lahat, Darul Efendi SE MSi melalui Kabid Pembangunan Kerjasama Desa, Elis Suryati SE mengatakan cukup banyak peluang usaha yang dapat dikelola BUMDes karena sumber daya alam di Bumi Seganti Setungguan sangat melimpah. Terutama sektor perkebunan dan pertanian.
"Ini merupakan peluang besar, dan BUMDes bisa menggarapnya, ke depannya potensi ini bisa dimanfaatkan dengan baik," ujarnya. Kamis (22/4) melalui via seluler.
Menurut catatannya, masih ada sekitar 180 desa lagi yang belum memiliki Bumdes. Lantaran, pihak desa beralasan karena kurang Sumber Daya Manusia (SDM).
"Alasan dari desa karena belum ada SDM, kemudian kadesnya masih mikir mikir, lantaran bingung mau buat usaha apa, karena penggunaan DD banyak digunakan untuk dialihkan ke BLT pada 2020," ungkapnya. Kamis (22/4) melalui via seluler.
Ia menambahkan, pembentukan BUMDes merupakan bagian dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Desa. BUMDes dibentuk oleh melalui Musyawarah desa (Musdes).
"Di tahun 2021 ada anggaran untuk penyertaan modal Bumdes melalui DD, baik itu pendirian ataupun pengembangan usaha," katanya.
Dia pun memaparkan sejumlah Bumdes yang memiliki berbagai bidang usaha seperti Desa Ulak Pandan yakni wisata kuliner, Desa Payo penjualan gas elpiji dan tambak lele, dan Desa Ulak Lebar dengan bisnis Wedding Organizer (WO) dan wisata.
"Semoga di tahun 2022, di setiap desa memiliki Bumdes, dan usahanya maju dan berkembang," ungkapnya.
Disisi lain, menurut catatannya, ada satu Bumdes yang hancur diterjang aliran sungai yakni Tempat Wisata di Desa Sukacinta, Kecamatan Merapi Barat pada 2020 lalu. Menurutnya, lokasi wisata buatan tersebut hanyut, lantaran berada di kawasan tepian Sungai Lematang.
"Betul, kejadian karena hujan deras dan air sungai meluap, sehingga tempat wisata itu rusak dan hanyut diterjang arus Sungai Lematang," katanya. (*)
Posting Komentar